Rabu, 06 Agustus 2008

7

Diammu jadi sembilu
Cepat dan tegas menggurat awan sampai kelabu
Apa yang jadi pengganjal pintu hatimu, sayang
Membutakan mata yang mengetuk di penghujung hari


Hujan akhirnya jadi penawar syahdu
Melarutkan pedih yang tercipta dari diam yang kau ciptakan
Menemani aku yang terdiam di depan pintu hatimmu

6

Air ini membalut hangat
larut sisa pegal sesaat
iri mencibir uap yang berkejaran
mengejek pada keangkuhan
yang kudengangkan dalam renungan

Si Kaya hanya akan jadi lebih kaya...

-Hotel Patra Jasa Jakarta, 23 Mei'08-

5

Tega sungguh aku menyiksamu seperti ini
meninggalkanmu dalam kesunyian
tak berguna, kelam dan hampa

Mengapa aku sampai hati meninggalkanmu?
Menyisakan halaman-halaman kosong tak terisi
dari hari jemu yang selalu kau habiskan dengan tasbih semu
dan sisa cerita yang belum kau tulis bercampur kabut abu


masih, aku masih belum punya jawaban
mengapa aku sampai hati meninggalkanmu..