Tampilkan postingan dengan label Meracau. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Meracau. Tampilkan semua postingan

Minggu, 03 Mei 2009

Rumah (1)


Aku ingin cepat pulang ke rumah
dengan teras yang di hiasi sambutan senyum manismu
dan taman berbunga derai tawa anak-anak kita
rumah yang penuh oleh cinta

Aku ingin segera pulang ke rumah
menapaki atap di senja tua,bersua jingga di langit barat
merenungi hidup muda yang pernah terbuang percuma
termakan bujuk rayu nafsu dunia

Aku ingin selalu pulang ke rumah
yang menyadarkanku untuk segera kembali ke rumahMu





Senin, 02 Februari 2009

SIGN

Where do you find love?
If we knew, we would all know where to look.
Sometimes all you need is a sign..


Sabtu, 31 Januari 2009

Restu Untukmu

Cintailah ia sebagai imammu
Sehangat cintamu padaNya

Cerialah dengan senyum indahmu di saat bahagia
dan setialah berjuang bersamanya di kala sulit

abadikanlah cinta kalian yang suci
patrikan di dada sang buah hati

sungguh, puisi ini restu sepenuh hati...


untuk D+T;

ps: dan ajarkan buah hatimu melembutkan jiwa dengan puisi

Jumat, 30 Januari 2009

Cinta dalam sepotong dodol..

Legit, manis, kenyal..


-dodol duren...terlalu banyak..memuakkan-

Kamis, 15 Januari 2009

I'm Gonna Find Another You



It's really over, you made your stand

You got me crying, as was your plan
But when my loneliness is through,
I'm gonna find another you

You take your sweaters
You take your time
You might have your reasons
but you will never have my rhyme
I'm gonna sing my way away from blue
I'm gonna find another you

When i was your lover
No one else would do
If i'm forced to find another i hope she looks like you
And she's nicer too..

So go on baby
Make your little get away
My pride will keep me company
And you just gave yours all away
Oh, now i'm gonna dress myself for two
Once for me and once for someone new
I'm gonna do some things
You wouldn't let me do

I'm gonna find another you...


-John Majer-

------

aku bersyukur;
dari ribuan doa yang tak Kau kabulkan saat ku butuhkan
setidaknya satu bait luruh jadi abu.

selamat menempuh hidup baru, 
akhirnya engkau sempurna sebagai masa lalu...


-to laugh and to be glad as well as to be tearfull-




Rabu, 29 Oktober 2008

Sumpah -yang- Muda

Sumpah Pemuda..
hanya untuk mereka yang merasa muda?

Jumat, 24 Oktober 2008

Sang Workaholic

Sudah mulai sibuk-sibuk gak jelas lagi
Sudah mulai neleponin orang-orang lagi
Sudah mulai bikin penawaran-penawaran lagi
Sudah mulai negoisasi tarik ulur lagi
Sudah mulai ngedit-ngedit desain lagi
Sudah mulai jadi raja maen Pro Evo Soccer lagi
Sudah mulai tak menentu jam pulang lagi
Sudah mulai coba-coba menembus 100km/jam lagi!

(Semakin kesepian......)




Sabtu, 18 Oktober 2008

Mencuri Pencuri (2)

What if, you steal someone's heart and don't let her steal yours?

Is that a sin?


Jumat, 17 Oktober 2008

Mencuri Pencuri

There's only one sin, and that is theft
Every other sin is variaton of theft

When you kill a man, you steal a life
You steal his wife's right to her husband
His childrens right to their father

Then, when you tell a lie
You steal someone's right from the Truth

-Baba Jan & Amir Agha-


Rabu, 15 Oktober 2008

Jemari Kritik


Telunjuk menunjuk ke depan
ibu jari menunjuk tanah
sisa tiga jari menunjuk pada diri sendiri


- gara-gara "ISFI"-

Minggu, 12 Oktober 2008

- -

Itu bukan urusan kamu.. (!)

-gak akan ada yang ngerti-

Jumat, 10 Oktober 2008

22

Harapan itu ada,
masih ada
dan akan selalu ada

Laskar Pelangi dan Aksesibilitas (sebuah ide garing)

Sekitar dua hari yang lalu, gara-gara insomnia saya kambuh lagi, secara tidak sengaja saya menonton acara Barometer di SCTV sekitar jam 12 malam. Acara semacam talkshow itu sedang mengulas kesuksesan film Laskar Pelangi (Filangi). Dari pihak Laskar Pelangi -tentunya- ada Andrea Hirata penulis buku Laskar Pelangi (Bulangi) dan Riri Riza salah satu sutradara Filangi, yang bikin seru selain mereka berdua juga ada pembicara lain yang sifatnya sebagai komentator, bukan satu-dua tapi gak tanggung-tanggung sampai ada delapan orang! Saking banyaknya yang saya inget cuma beberapa, ada Kak Seto, Prof. Komarudin Hidayat, Slamet Rahardjo, Giring Nidji, Basuki (Ex Bupati Belitung -temen sekolahnya Andrea), sisanya gak inget namanya tapi ada kritikus film, dosen Ilmu Komunikasi UI, wartawan film, wakil dari pembaca dan seorang kritikus sastra (yang keliatannya sok jago nulis sastra, mencap buku Laskar Pelangi tidak layak disebut sebagai karya sastra dan karenanya disindir habis-habisan oleh Andrea selama talkshow).

Anyhow, ada part di mana dosen Komunikasi UI bercerita tentang rasa bersalahnya pada seorang kolega di sebuah kota besar di Kalimantan (tidak disebutkan kota apa). Ceritanya sang dosen merekomendasikan koleganya via sms untuk segera menonton Filangi, kira-kira seperti ini sms-annya mereka,
dosen : "Best Indonesian Movie of the Century lah! Kau harus nonton!"
kolega : "Bukannya tak mau bang, tapi disini tak ada bioskop."
Jdangggg!!! Owh, miris sekali! Tapi mirisnya bukan karena di kota itu gak ada bisokop, tapi lebih karena masalah aksesibilitas.
Disini letak masalahnya..
Laskar Pelangi, setidaknya buat saya, bolehlah dikatakan sebagai karya hebat yang bisa jadi semacam pembangkit keberanian untuk bermimpi dan penggerak kemauan untuk bertindak menggapai mimpi kita masing-masing. Top markotop!!
Tapi sayangnya justru tidak menyentuh mereka yang -menurut saya- paling membutuhkannya. Siapa yang lebih membutuhkannya bos ipin? Yang paling urgent ya anak-anak serta remaja usia sekolah dengan tingkat ekonomi lemah dan anak serta remaja di daerah terpencil, yang karena usia mudanya masih punya banyak kesempatan untuk mengubah nasib mengejar mimpi. Dan mereka inilah yang justru tidak punya akses terhadap Bulangi dan Filangi! Tidak punya akses menurut saya setidaknya mungkin karena dua hal, pertama tidak ada sarana distribusi film atau cetak (tidak ada bioskop dan toko buku) dan kedua karena tidak ada "waktu" (sedang waktu adalah uang, gak punya duit maksudnya). Jadi intinya adalah, gimana caranya biar Bulangi dan Filangi bisa diakses oleh semua orang Indonesia, bukan cuma oleh mereka yang berada di perkotaan -yang punya bioskop dan toko buku-, dan mereka yang punya cukup uang buat beli tiket bisokop atau membeli buku. Bagaimana caranya agar Bulangi dan Filangi bisa diakses oleh mereka yang ada di taraf ekonomi lemah, yang harapannya sudah hampir pupus, dan oleh mereka yang terpencil karena lokasi. Andrea Hirata malah sudah mengungkap jelas harapannya pada Depdiknas di penghujung talkshow. "Ya mudah-mudahan saja film Laskar Pelangi bisa selalu diputar setiap memperingati Hari Pendidikan di Indonesia". Semacam film G30S/PKI yang biasa diputar tiap 30 September (btw, bulan kemarin diputar tidak ya?) . Sayangnya ya respons Depdiknas malah bisa dibilang tidak ada, atau belum ada, entah kapan..

Well, anyway here's my silly idea..
Film Laskar Pelangi on Layar Tancap Keliling
Idenya adalah membuat pertunjukan layar tancap Laskar Pelangi keliling di kota-kota kecil di seluruh Indonesia. Bukannya hanya satu, mungkin perlu ada beberapa tim di masing-masing Provinsi. Bisa saja misal diputar per kelurahan atau per kecamatan atau bekerjasama dengan organisasi pemuda lokal.
Stepnya? Langkah awalnya tentu harus bisa dapat izin tayang dari Produser, jangan main bajak lah. Dari sisi materi tentu mereka sudah balik modal kan? Lagipula bisa dijadikan pembuktian bahwa tujuan pembuatan Filangi tidak melulu berupa profit.
Next step nya tentu menggalang sokongan dana, kalau soal ini saya lebih prefer agar bisa dicari sokongan dari NGO asing ketimbang merongrong departemen terkait di Jakarta. Beberapa pemerintah daerah malah tampak akan lebih kooperatif untuk memberi sokongan dalam hal ini.
Next step nya ya eksekusi, buat tim di tiap daerah, mempersiapkan sarana, mempersiapkan rencana tayang dst.
Tapi kenapa layar tancap? Intinya adalah untuk memberikan experience yang sama dengan menonton bioskop. Memberikan kesan yang lebih mendalam dengan media yang lebih dikenal oleh masyarakat kelas bawah atau terpencil. Menonton secara massal juga dapat mempermudah untuk mengarahkan emosi yang diharapkan dapat dirasakan oleh audiens. Tidak ada keraguan untuk tertawa atau menangis, saat penonton di sebelah anda juga merasakan hal yang sama, benar gak? Dan yang terpenting, pesannya bisa lebih nyampe, itu!
Kenapa tidak menunggu diputar nasional saja di TV Nasional? Bisa saja, tapi apa anda pernah menonton film layar lebar yang diputar ulang di televisi? Terasa tidak, ada sesuatu yang berbeda (selain potongan iklan) ? Klo menurut saya salah satunya ya efek menonton secara massal tadi, lebih sulit kita merasakan emosinya jika menonton di layar TV. Tapi jangan sampai deh, Laskar Pelangi jadi Sinetron di TV.. Amit-amit!!! Ah, anda tahu kan kualitas tayang sinetron Indonesia?
Ide ini menurut saya sendiri memang masih mentah, tapi ya barangkali ada rekan yang sependapat dengan saya, atau mau mengkritisi, atau lebih keren lagi malah punya kekuatan lebih untuk mewujudkan ide saya ini. Ya monggo! Ide ini bebas diadaptasi, tanpa hak paten, pokonya gimana caranya agar pesan dari Laskar Pelangi bisa diakses oleh lebih banyak orang di Indonesia. -Asal nama saya jangan lupa disebut-sebut sebagai pencetus ide ya, biar bisa jadi seleb gitu..hahaha-

Karena Waktu adalah Uang


Dodol : Jalan-jalan yuks pin!
Ipin : Gak ada waktu euy.

Kuya : Makan-makan yuks pin!
Ipin : Duh gimana ya, gak ada waktu euy, sori ya.

Cumi : Ke toko buku yuks pin!
Ipin : Ihh, kan udah dibilangin gak ada waktu!

Karena waktu adalah uang..


-maksudnya lagi gak punya duit, gituuuu-

Rabu, 08 Oktober 2008

1429

Biasa saja
ada maaf bertebaran di mana mana
tapi tetap tidak ada yang istimewa
pesta opor ketupat hambar terasa

Selamat Idul Fitri 1429 H

-biar telat asal selamat-


Minggu, 21 September 2008

10

Me to God : O Yeah!? Whatever YOU say
God to me: Whenever dear...

Senin, 15 September 2008

Gadis Taman Gagak

Cintaku kelu membisu
Dibaliknya ada setitik cemburu

Kuakui ada rasa rindu
ditambahi sedikit bumbu
suka akan tetapi malu
malu ditingkahi mau
mau yang dikungkung ragu

Esok pun mungkin masih membisu
Dan karenanya tak akan pernah ada kamu..

Rabu, 06 Agustus 2008

7

Diammu jadi sembilu
Cepat dan tegas menggurat awan sampai kelabu
Apa yang jadi pengganjal pintu hatimu, sayang
Membutakan mata yang mengetuk di penghujung hari


Hujan akhirnya jadi penawar syahdu
Melarutkan pedih yang tercipta dari diam yang kau ciptakan
Menemani aku yang terdiam di depan pintu hatimmu

6

Air ini membalut hangat
larut sisa pegal sesaat
iri mencibir uap yang berkejaran
mengejek pada keangkuhan
yang kudengangkan dalam renungan

Si Kaya hanya akan jadi lebih kaya...

-Hotel Patra Jasa Jakarta, 23 Mei'08-